Puisi tentang kematian
Puisi tentang kematian , yap Puisi ini terlahir dari cerita tentang suatu kelahiran. Pada waktu itu ada seorang bayi yang baru lahir kedunia, disambut suka cita kehadirannya. Dia berjenis kelamin wanita. Tampak wajah sumringah dan juga syukur dilantunkan oleh kedua orang tuanya.
Sumber Foto: Embunfiya |
Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi kecemasan. Sang bayi tidak juga menangis dan tidak ada pergerakan dari tubuhnya. Merasa ada yang janggal akhirnya sang bayi dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Dan kekhawatiran itu berakhir menjadi sebuah duka.
Sang anak yang dinantikan kehadirannya kini berpulang tanpa pamit kepada kedua orang tuanya. Sang bayi pergi utnuk menghadap keharibaan sang Pemiliknya. Petualangannya yang belum tergambar kini harus usai.
Dia masih suci, masih dalam kondisi fitrah. Allah lebih cinta kepadanya dan menjaganya dari kefanaan dunia. Dan berikut puisi tentang kematian.
Akhir suatu kepastian oleh Dendy Prasetyo
Tangisan itu tak kunjung datang
Tak seperti keadaan umumnya
Si bayi merah tak bereaksi
Berikan rasa was-was para penanti
Dan akhirnya, tanda itu datang
Datang menjemput kehadirannya
Menuju kepada semesta abadi
Kembali berpulang sebelum bertualang
Isak tangis kian pecah
Beradu sesak dan lesu badan
Melihat si Bayi berpulang
Selamanya dan entah kapan berjumpa
Hari itu menjadi hari pilu
Awalnya bahagia berubah jadi duka
Ramai orang ingin bertemu
Bukan untuk melihat
Namun untuk belasungkawa
Selamat jalan nak
Tuhan lebih sayang kepadamu
Sampai jumpa nak
Sampaikan salam kami kepada Tuhan
Kefanaanmu telah berakhir
Waktumu hanya satu jam bukan satu zaman
Waktunya kau pulang keharibaannya
Menyongsong keabadian yang tak berujung
Doa kami lantunkan dari sini
Semoga kita bertemu dilain kesempatan
Dimana kita bisa bersenggama dan bercerita
Bertukar pikiran layaknya orang tua dan anak
Dan pada akhirnya harus ada perpisahan
Sedih ini akan berganti suka
Suka akan berganti lara
Lara akan berganti bahagia
Begitu seterusnya perjalanan hidup
Ya Tuhan,
terimakasih atas ujian kesabaran ini
Kami lapangkan dada dan harus menerimanya
Karena,
Kami pun akan pulang menghadap-Mu
Telah kita simak bersama puisi tentang kematian semoga bisa menjadi referensi bagi kita dalam menjalani kehidupan.
Post a Comment for "Puisi tentang kematian "